JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran menyelenggarakan orasi ilmiah dengan tajuk “Pawiyatan: Parasamya Widya Karya Nugraha”, dengan tema “Hilirisasi dari Inovasi Multi Disipliner untuk Kesehatan Berkelanjutan dan Berkeadilan Sosial Menuiu Indonesia Emas 2045”.
Orasi dalam rangka memperingati Dies Natalis UNW ke-31 ini dilaksanakan di Aula Gedung H.M. Iskak Soepardi, Kamis (19/6). Kegiatan ini ditujukan untuk menjadi panggung bagi pengajar UNW dengan keilmuan yang optimal khususnya dalam hilirisasi penelitian doktor UNW.
Hadir dalam kegiatan Ketua Dewan Pembina Yayasan Ngudi Waluyo, Asaat Pitoyo, S.Kp., M.Kes., beserta jajaran anggota Dewan Pembina, Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan Ngudi Waluyo Ungaran, Prof. Dr. DYP Sugiyarto, M.Pd. Kons., beserta jajaran anggota Dewan Pengurus, para Wakil Rektor, Dekan, dan Kepala Lembaga di lingkungan UNW, serta sejumlah Dosen dan Tenaga Kependidikan UNW dari tiga fakultas yakni Fakultas Kesehatan, Fakultas Komputer dan Pendidikan, serta Fakultas Ekonomi Hukum dan Humanora.
Rektor UNW, Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum., menyampaikan bahwa UNW telah melaksanakan 2 kali orasi ilmiah sejak berdirinya universitas di tahun 2016. Orasi pertama dilakukan pada tahun 2022. Kali ini orasi ilmiah dilakukan 8 doktor baru di UNW.
“Melalui orasi imiah ini diharapkan menambah wawasan dan motivasi bagi seluruh dosen dan civitas untuk meningkatkan keilmuannya,” ujar Prof Subianto.
Disebutkan, hingga di tahun 2025 ini UNW telah memiliki 26 Doktor yang siap mengabdi meningkatakan derajat masyarakat melalui pendidikan tinggi dan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Beliau menyatakan apresiasi penuhnya kepada kedelapan doktor.
Dijelaskan, mengetengahkan tajuk Pawiyatan ini bukan hanya akronim, namun memiliki makna simbolis dan kultural yang mendalam. Dalam Bahasa Jawa, Pawiyatan bukan sekadar “sekolah” atau “lembaga pendidikan”, tetapi mencerminkan suasana dan sistem pembelajaran yang membentuk karakter, keilmuan, serta spiritualitas seseorang.
“Di samping menjadi kebanggaan akademik, orasi ini juga diharapkan mampu memantik kerjasama dan kolaborasi berbagai disiplin ilmu untuk bersama-sama mencapai UNW Berdampak, menghidupkan hasil riset menjadi solusi nyata bagi masyarakat, menjadi bagian dari pembangunan bangsa,” jelasnya dalam sambutan.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Ngudi Waluyo, Asaat Pitoyo menyampaikan bahwa dengan 26 Doktor di tahun 2025 ini merupakan awal bagi UNW menuju cita cita tinggi menjadi universitas yang unggul.
“Bahwa S3 merupakan tingkat pendidikan paling tinggi, namun dengan gelar tertinggi ini bukan berarti kita menjadi insan yang angkuh namun harus bisa dengan rendah hati mengangkat derajat masyarakat mencapai kesehahteraan,” ujarnya.
Inti kegiatan adalah pemaparan orasi ilmiah, adapun materi pemaparan yang disampikan dari kedelapan Doktor ini adalah sebagai berikut:
1. “Ekstrak Daun Sukun Sebagai Kandidat Obat Alam Peluruh Batu Ginjal” oleh Dr. apt. Jatmiko Susilo, M.Kes., dari Prodi S1 – Farmasi.
2. “Assess-Diabetes Distress Management Model: Model Intervensi Inovatif untuk Mengelola Diabetes Distress dan Meningkatkan Kualitas HidupPenderita DM Tipe 2”, oleh Dr. Ummu Mumtamah, S.Kp., Ns., M.Kes., dari Prodi D3 – Keperawatan.
3. “Merekonstruksi Keadilan: Restorative Justice sebagai Pilar Budaya Hukum Pro-Korban”, oleh Dr. Hani Irhamdessetya, S.H., M.H., dari Prodi S1 – Hukum.
4. “Pengembangan Model Edukasi, Perilaku Pencegahan Atherotrombosis Asymptomatik Berbasis Aplikasi Smartphone dan Pengaruhnya terhadap Faktor Risiko Atherotrombosis”, oleh Dr. Gipta Galih Widodo, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB., dari Prodi S1- Keperawatan & Profesi Ners.
5. “Model Manajemen Program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif Berbasis Kemitraan Bermuatan Nasionalisme, Nilai Budaya Sehat, Unggul, Ramah Anak, Inovatif, dan Agamis”, oleh Dr. Nur Intan Rochmawati, S.Pd., M.Pd., dari Prodi S1 – Pendidikan Guru PAUD.
6. “Model Promosi Kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB ADI) untuk Meningkatkan Perilaku Orangtua Tentang Pencegahan Penularan Covid-19 Anak dengan Disabilitas Intelektual”, oleh Dr. Zumrotul Chairijah, S.Kep., Ns., M.Kes., dari Prodi S1 – Keperawatan & Profesi Ners.
7. “PEDULI PEMBERIAN ASI: Sebagai Model Intervensi dalam Meningkatkan Pengetahuan Sikap dan Dukungan Suami”, oleh Dr. Eko Mardiyaningsih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep., Mat., dari Prodi S1 – Keperawatan & Profesi Ners.
8. “Pajanan Timbal Sebagai Faktor Risiko Gangguan Pertumbuhan”, oleh Dr. Alfan Afandi, M.Kes.(Epid)., dar Prodi S1 – Kesehatan Masyarakat.
Kegiatan ini dimeriahkan dengan penampilan tari oleh UKM tari UNW, digelar sebagai apresiasi juga diberikan kepada tiga Prodi yang berhasil meraih akreditasi Unggul yakni dari Prodi S1 – Kesehatan Masyarakat, Prodi S-1 Keperawatan, dan Prodi Profesi Ners. (ril/muz)